green_dauntless
Rabu, 16 Juni 2010
GURUN PASIR TERLUAS CKCKCKC SUBHANALLAH.....
Hal ini sangat mungkin karena pada 5.500 tahun yang lalu, manusia masih hidup dengan cara berburu, meramu, dan bercocok tanam (secara sederhana). Pada masa itu, mereka masih hidup nomaden (berpindah-pindah), oleh karena perburuan yang terus-menerus dan kegiatan bercocok tanam yang tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya (seperti pembakaran hutan untuk pembukaan lahan, ladang berpindah), Lingkunganpun menjadi tidak subur dan menjadi tandus. Kemudian, mereka melakukan perpindahan dan melakukan kegiatan yang sama. Akibatnya, daerah yang tandus semakin luas dan lama kelamaan terbentuklah gurun terluas, Gurun Sahara.
Akan tetapi, beberapa peneliti melalui penelitian yang panjang menyebutkan bahwa Gurun Sahara dapat dikembalikan pada kondisi awalnya. Para peneliti menemukan adanya dua lokasi yang berpotensi untuk subur kembali. Akan tetapi, vegetasi di kedua lokasi tersebut berada di ujung tanduk karena vegetasinya sangat tergantung pada umpan balik yang saling menguatkan diantara atmosfer dan vegetasi tersebut. Para peneliti tersebut mengatakan bahwa dengan sedikit peningkatan curah hujan di Gurun Sahara yang disebabkan oleh pemanasan global dan diikuti dengan peningkatan vegetasi, Gurun Sahara akan kembali menjadi subur.
Akan tetapi, tahukah anda ? Penghijauan Gurun Sahara akan benar-benar terjadi di masa depan. Hal ini telah lama diketahui karena telah tertulis di dalam Al-Qur’an yang diturunkan 14 abad silam. Di dalam Al-Qur’an tertulis bahwa “Gurun Sahara akan kembali subur” yang menjadi pertanda bagi semua orang bahwa kiamat besar sudah sangat dekat. Hal ini sudah mulai terlihat dengan adanya curah hujan yang mancapai hampir 10 kali lipat dari curah hujan biasa di Gurun Sahara yang telah menyebabkan banjir di Gurun tersebut, hal ini sangatlah membingungkan para ilmuwan, apalagi menurut hasil penelitian, curah hujan tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun. Maka sangat wajar jika suatu saat Gurun Sahara akan kembali menjadi hutan yang hijau suatu saat nanti. SUBHANALLAH ! MAHA SUCI ALLAH!
sumber:
http://unic77.blogspot.com/
Selasa, 15 Juni 2010
“KAYAK di luar kota aja, ya…” spontan Karsan, warga komplek Pengayoman berbicara kepada rekannya sesama pegawai swasta mengomentari permainya kawasan Jl. TMP Taruna yang bersambungan dengan Jl. Muhammad Yamin yang ada di jantung Kota Tangerang.
Lalu dia menunjuk rindang sejumlah pepohonan besar yang ada di bagian depan Kantor Kejaksaan Negeri Tangerang di Jl. TMP Taruna dan teduhnya suasana Jl. Muhammad Yamin. Dianalogikannya suasana kerindangan pohon dan teduhnya kawasan jalan itu mirip di kawasan berhawa sejuk puncak. Kemudian, dia pun menunjuk indahnya tanaman hias yang ada di marka dua jalan itu.
Kepermaian Taman Kota Jl.Moh.Yamin
Anton, temannya, yang kebetulan warga luar Kota Tangerang, hanya bisa menganggukkan kepala melihat gambaran kepermaian yang digambarkan Karsan itu. “Iya, ya…” hanya itu kata yang keluar dari mulutnya saat diajak bermobil oleh Karsan saat melintas dua jalan tersebut.
Inilah sepenggal dialog yang sempat terrekam atas upaya-upaya yang telah dilakukan Pemkot Tangerang untuk menciptakan Kota Tangerang yang bersih, indah, teduh, dan hijau. Kota Indah-TeduhPemkot Tangerang dibawah kepemimpinan Walikota H. Wahidin Halim memang sejak 6 tahun ke belakang memang mempunyai strategi untuk menjadikan Kota Tangerang bukan hanya sebagai kota seribu industri dan perdagangan saja, tetapi juga diupayakan diimbangi dengan menciptakan keindahan kota dan keteduhan suasana kotanya.
Salah satu cara yang telah dilakukan adalah dengan memanfaatkan setiap jengkal taman kota yang ada untuk ditanami pohon penghijauan dan tanaman hias. Selain gambaran kepermaian dua jalan di atas, tengok pula kepermaian Jl. Satria-Sudirman, Jl. Satria bersambungan Jl. TMP Taruna yang bersisian Kali Sipon. Tengok Jl. MH Thamrin yang dihias lampu hias yang berwarna-warni di malam hari dan Jl. Kiasnawi kawasan Cikokol yang dilengkapi taman tepian Sungai Cisadane.
Sisi lainnya, penanaman pohon palem dan pohon penghijauan pun selalu diupayakan di banyak taman tepian jalan di seluruh wilayah. Kurangi Global WarmingTerkait global warming yang kini mencemaskan banyak warga dunia yang ditandai dengan terjadinya perubahan iklim yang ekstrem, Pemkot Tangerang di awal tahun 2009 dan akan berlanjut ke tahun-tahun ke masa depan siap mengurangi dampak pemanasan global itu dengan lebih meningkatkan upaya-upaya penghijauan kota.
Gagasan Pemkot ke masa depan itu sempat dilontarkan Wakil Walikota H. Arief R Wismansyah saat penanaman pohon penghijauan di tepian Sungai Cisadane awal tahun 2009. Diisyaratkan apabila penghijauan kota yang telah digelontorkan Pemkot Tangerang diikuti sebagian besar warga Kota Tangerang, maka Kota Tangerang akan mampu membantu dunia untuk mengurangi terjadi perubahan iklim ekstrim yang disebabkan pemanasan global.
Yang pasti, secara berkelompok mulai RT-RW, kelurahan, kecamatan, ataupun organisasi kemasyarakatan, upaya kerja bakti menanam pohon penghijauan dan membangun taman terus dilakukan di berbagai wilayah. Meskipun, tentu saja, masih harus lebih ditingkatkan
Senin, 14 Juni 2010
Green my earth
PENGHIJAUAN adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan pertanian maupun ruang terbuka hijau. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan di perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa. Mengingat pentingnya peranan vegetasi ini terutama di perkotaan untuk menangani krisis lingkungan maka diperlukan perencanaan dan penanaman vegetasi untuk penghijauan secara konseptual.
Dari berbagai pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis tanaman dengan alasan mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh.